menuunggulan, tapi keberadaannya yang konsisten sejak awal menjadi nilai lebih makanan tersebut. Efendi, pemilik sekaligus pengelola Restoran Trio, mengatakan, umumnya yang memesan sup sirip hiu adalah kalangan atas yang berusia lanjut. Pasalnya, tak sembarang orang bisa memakan sup sirip hiu. Salah satu alasannya adalah harganya yang mahal. Berikutini adalah 5 contoh hewan paling mahal dalam sejarah manusia. Burung Merpati. Daging perut merupakan bagian tubuh tuna yang harganya paling mahal karena bagian tersebut bisa diolah menjadi bahan baku sushi, makanan khas Jepang. Di pasar lelang ikan setempat, melihat orang-orang saling berlomba mengajukan harga tinggi untuk membeli Menumasakan belut yang paling popular adalah dendeng belut. Selain itu belut juga bias dimasak dengan cara digoreng. Selain lauk pauk, belut juga sering diolah menjadi snack belut dan keripik belut. Belut termasuk salah satu jenis ikan rawa yang berharga cukup mahal. Harga belut berkisar Rp. per kg. Yangdisebut fukahire adalah sirip ikan hiu yang sudah diambil kulit, daging dan tulangnya. Seperti dapat dilihat pada Gambar 1.1, hanya bagian yang seperti serat dari sirip ikan hiu ini yang diambil sebagai fukahire. Bagian ini kaya dengan kandungan kolagen dan kondroitin yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Hewanyang berkembang biak dengan membelah diri adalah a. bintang laut kantong semar mengeluarkan bau busuk dari a. daun b. bunga c. putik d. nektar 23. Sirip hewan yang dapat diolah menjadi makanan mahal adalah a. paus b. hiu c. lumba-lumba d. tuna 24. Organ reproduksi betina pada bunga Hydra adalah hewan yang berkembang Itutadi beberapa deretan makanan termahal di dunia, mulai dari yang harganya Rp 2 jutaan hingga Rp 25 milliar. Dengan harga segitu, tentu tidak banyak orang yang bisa membelinya. Dari beberapa makanan diatas, harga mahal bisa dipengaruhi oleh bahan yang dipakai seperti emas atau berlian, bisa juga karena proses dan kelangkaan bahan makanannya. . Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SD IPA Acak ★ Ujian Tengah Semester 1 Ganjil UTS / MID IPA SD / MI Kelas 6Sirip hewan yang dapat diolah menjadi makanan mahal adalah … a. paus b. hiu c. lumba-lumba d. tuna Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Struktur dan Fungsi Organ pada Makhluk - IPA SD Kelas 5Ikan dapat hidup di dalam air karena memiliki ……. untuk HidungB. SiripC. InsangD. hidung Materi Latihan Soal LainnyaStruktur dan Fungsi Organ pada Makhluk - IPA SD Kelas 5Penilaian Tengah Semester PTS 2 Genap Bahasa Arab MI Kelas 4Bab 9 Makanan Bergizi dan Jajanan Sehat - Penjaskes PJOK SD Kelas 3Ulangan Tema 8 Subtema 3 SD Kelas 3UTS Penjaskes PJOK SD Kelas 3Ujian Sekolah PAI SMA Kelas 12PGSDTKJ - TIK SMA Kelas 12Sosiologi Tema 2 SMA Kelas 10PAT Antropologi SMA Kelas 11Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. May 23, 2022 Mencari Jawaban 0 Views Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Sirip hewan yang dapat diolah menjadi makanan mahal adalah Berikut pilihan jawabannya paus hiu lumba-lumba tuna Kunci Jawabannya adalah B. hiu. Dilansir dari Ensiklopedia, Sirip hewan yang dapat diolah menjadi makanan mahal adalahsirip hewan yang dapat diolah menjadi makanan mahal adalah hiu. Penjelasan Kenapa jawabanya bukan A. paus? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa jawabanya B. hiu? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa nggak C. lumba-lumba? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. tuna kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah B. hiu. Dijawab Oleh Admin Cari Jawaban Check Also Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Berdiri kuda-kuda Rileks Istirahat Berdiri kangkang Tegak Jawaban D. ... Read more Ikan hiu adalah ikan predator yang memiliki fungsi tegas untuk menjaga ekosistem di lautan luas. Keberadaannya menandakan bahwa ekosistem laut sedang dalam kondisi baik. Jika populasi ikan yang terkenal ganas itu menurun, maka bisa dipastikan akan turun pula kualitas ekosistem laut di sekitarnya. Fakta tersebut sudah diketahui dan dipahami oleh pecinta lingkungan, dan juga para pegiat alam yang ada di dunia. Tak terkecuali, bagi World Wildlife Fund WWF Indonesia yang fokus mengkampanyekan penyelamatan hiu di Indonesia dan di dunia. Coral Triangle Program WWF Indonsia Wawan Ridwan, dalam sebuah kesempatan di Jakarta, Rabu 25/1/2017, menjelaskan, sebagai hewan predator, hiu bisa dengan mudah menyeleksi apa saja yang harus dimakan dan apa yang tidak. “Pada umumnya, hiu itu makan ikan-ikan yang lemah dan dalam kondisi sakit. Kemudian, hiu juga akan memangsa ikan dalam populasi yang besar. Karena itu, hiu bisa mengatur sendiri,” ucap dia. Wawan mengatakan, jika hiu mengalami penurunan signifikan jumlahnya, maka dipastikan akan memengaruhi ekosistem laut. Kondisi itu, dipastikan akan terjadi di seluruh wilayah perairan di dunia. Wawan mencontohkan, di Tasmania Australia, ada fenomena menarik tentang penurunan populasi hiu di kawasan tersebut yang diketahui sebabnya oleh perburuan secara masif. Karena penurunan tersebut, ekosistem di lautan Tasmania terancam kualitasnya. “Hiu itu di sana memakan gurita, dan gurita ini memakan lobster. Nah, karena jumlah gurita yang sangat banyak, dan hiu sudah semakin berkurang, maka gurita semakin bebas memangsa lobster. Akibatnya, lobster langsung menurun drastis populasinya,” ucap dia. Perdagangan ikan hiu di TPI Pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timur, NTB pada Minggu 16/02/2014. Foto LPSN Lombok Timur Sunda Banda Sea scape and Fisheries Leader WWF Indonesia Imam Mustofa berpendapat sama dengan Wawan Ridwan. Menurut dia, keberadaan hiu mutlak dibutuhkan oleh lautan dan itu berarti laut tidak akan hidup jika hiu tidak ada. “Nggak ada hiu, nggak ada laut. Hiu adalah salah satu hewan top predator,” jelas dia. Bukti bahwa hiu mengontrol ekosistem di laut, menurut Imam, bisa dilihat dari pertumbuhan terumbu karang. Jika terumbu karang bisa tumbuh dengan baik, maka dipastikan hiu masih banyak jumlahnya di sekitar perairan tersebut. “Terumbu karang ini adalah tumbuhan. Itu kotoran terumbu karang dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil kemudian dimakan oleh hiu. Nah, bisa dibayangkan jika hiu tidak ada, ikan mana yang mau makan kotoran terumbu karang?” papar dia. Perayaan Imlek Identik dengan Hiu? Terus menurunnya populasi hiu di dunia, menurut Imam Mustofa, adalah karena perburuan masif yang dilakukan oleh manusia. Meski hiu adalah top predator di laut, kata dia, namun manusia adalah top predator di bumi. “Jadi, hiu itu terkenal ganas, tapi tidak ada bandingannya jika melihat keganasan manusia,” sebut dia. Undangan perayaan imlek di Hotel Tentrem Jogja dengan menu sirip hiu. Foto Tommy Apriando Salah satu perburuan hiu yang terus dilakukan, menurut Imam, adalah untuk diperjualbelikan dan kemudian dijadikan makanan yang dijual dengan harga mahal. Jenis makanan yang dimaksud, salah satunya adalah sup sirip ikan hiu yang biasa disajikan dalam perayaan hari raya Imlek. “Biasanya, saat Imlek, itu yang dicari adalah sirip hiu yang akan dimasak jadi sup. Selain dimasak sendiri, ada juga yang diolah oleh restoran,” jelas dia. Banyaknya yang berburu ikan hiu untuk diambil siripnya dan dikonsumsi pada saat perayaan Imlek, menurut Imam, merupakan hal yang harus dipertimbangkan. Hal itu, karena hiu jumlahnya akan terus menyusut jika siripnya diambil. “Hiu itu kalau siripnya diambil dan dilepas kembali ke laut, kecil kemungkinan hidup. Jadi, populasinya terancam terus menyusut jika sup sirip hiu masih terus disajikan di perayaan seperti Imlek,” tutur dia. Imam menguraikan, dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, jumlah hiu terus mengalami penyusutan. Dari 73 juta ton permintaan hiu secara global, dia menyebut, 109 ribu ton diantaranya berasal dari pasokan hiu Indonesia. Itu berarti, Indonesia menyumbang 15 persen pasokan secara global. “Yang miris, hiu di Indonesia itu ditangkap sebagai sampingan. Jika ikut tertangkap bersama ikan lain, ya itu akan diambil. Jika ada yang mau beli, akan dijual, jika tidak ya bisa dikonsumsi atau dikembalikan ke laut,” ujar dia. Foto Petrus Riski Untuk pusat konsumsi hiu di Indonesia, Imam menyebut Jakarta dan Surabaya sebagai pusat penyebarannya. Di dua kota tersebut, permintaan hiu dari waktu ke waktu terus ada dan jumlahnya tidak sedikit. “Dari hasil monitoring selama 2013 sampai 2016, memang penjualan hiu terus turun. Namun, pada 2016, sirip hiu yang tersaji di menu makanan jumlahnya mencapai kg atau porsi per tahun,” ungkap dia. Kampanye Puasa Hiu Agar jumlah hiu bisa kembali stabil, Imam Mustofa meminta konsumen untuk berhenti sementara mengkonsumsi sirip hiu. Penghentian tersebut, bisa dilakukan melalui perayaan Imlek yang biasanya menghabiskan sirip hiu sangat banyak di seluruh dunia. “Puasa dulu hiu saja. Kita kan paham bahwa ikan itu diciptakan untuk dimanfaatkan. Hiu ini bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi harus peka terhadap populasinya. Jika memang sudah turun, berhenti dulu konsumsi,” ucap dia. Kampanye berhenti mengkonsumsi sirip hiu tersebut, juga diungkapkan Dharmadi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Pustlitbangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP. Menurut dia, bukan saja karena jumlahnya yang terus menurun, mengkonsumsi hiu juga hingga saat ini belum terbukti memberi manfaat lebih untuk tubuh. “Yang ada, justru tubuh bisa terancam jika mengkonsumsi sirip. Hal itu, karena dalam hiu terdapat merkuri dengan jumlah yang cukup tinggi,” ungkap dia. Sebuah proses pembersihan sirip hiu yang sudah siap jual di Cilacap, Jawa Tengah. Foto Australian National Fish Collection, CSIRO Jika merkuri itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui hiu, Dharmadi memaparkan, itu akan menyebabkan gangguan dan kerusakan pada otak. Dan bahkan, jika paparan merkuri jangka panjang masuk ke dalam tubuh manusia, maka itu bisa mengakibatkan kelumpuhan. Dalam semangkuk daging hiu atau setara dengan 40 gram, Dharmadi menjelaskan, ternyata ada kandungan merkuri di ambang batas yang ditetapkan WHO dibawah kadar ppm. Oleh karena itu WWF-Indonesia mengajak industri jasa makanan dan perhotelan di Indonesia untuk mengambil peran dalam gerakan konservasi global dan beralih dari produk berbahan dasar hiu dalam hidangannya. Dalam lima tahun terakhir, gerakan global untuk menghilangkan segala bentuk sajian berbahan dasar hiu mendapatkan momentum besar dengan lebih dari properti jaringan hotel internasional yang melarang penyajian masakan berbahan dasar hiu. Jaringan Hongkong Shanghai Hotel, Shangri-La Hotel, Hilton dengan lebih dari propertinya, Starwood Hotel di jaringannya, Intercontinental Hotel Group di hampir jaringan hotelnya, Carlson Rezidor dengan lebih dari properti, dan Marriot International di hampir properti hotelnya telah mengumumkan larangan penyajian hiu sejak tahun 2012. Menurut perhitungan WWF, sedikitnya properti jaringan hotel di dunia tidak lagi menyajikan hidangan berbahan dasar hiu. “Menghilangkan hiu dari rantai makanan mengganggu keseimbangan ekosistem laut, yang dampaknya akan bermuara pada manusia,” ujar Andy Cornish, Shark & Ray Initiative Leader, WWF International. “Banyak jaringan hotel internasional telah memahami ancaman serius dari konsumsi sirip hiu kepada ekosistem laut. Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Sekarang kami mengajak seluruh pihak di sektor jasa makanan yang belum mengambil tindakan serupa untuk bergabung dalam gerakan global ini dengan menghargai dan menjaga laut kita.” Mitos Sirip Hiu dalam Imlek Pakar Kuliner dan Budaya dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia, Aji Bromokusumo, dalam kesempatan yang sama, menyebut, besarnya konsumsi sirip ikan hiu dalam perayaan Imlek di seluruh dunia, karena ada kepercayaan yang dalam kebudayaan Tionghoa. “Salah satunya, orang Tionghoa itu percaya, dengan makan sirip hiu, maka mereka bisa menunjukkan kemampuan finansial kepada orang-orang. Selain itu, dalam tradisi kuno, sirip hiu juga mewakili kemakmuran, panjang umur dan keemasan,” papar dia. Selain mewakili unsur kemakmuran, Aji menambahkan, ada kepercayaan masyarakat Tionghoa yang meyakini bahwa sirip ikan hiu memiliki berbagai manfaat kesehatan untuk meningkatkan kesehatan kulit, gairah seksual, menambah energi, mencegah penyakit jantung, dan menurunkan kolesterol. “Khasiat tersebut mungkin terjadi, karena kandungan kolagen dalam sirip ikan ikan hiu dianggap kaya kolagen padahal di ceker ayam juga ada kolagen, di cingur juga ada. Jadi, saya kira hanya mitos,” tandas dia. Karena melihat itu hanya mitos, Aji tidak keberatan jika WWF dan pegiat lingkungan menyerukan para penikmat kuliner untuk mengganti menu sirip hiu dalam perayaan Imlek. Menurutnya, permintaan itu tidak sulit, karena masih ada menu lain yang tidak kalah enak dan memiliki khasiat bagus untuk kesehatan. “Hidangan khas Imlek haruslah mewakili tiga hal, yakni bisa berjalan di darat, terbang di udara, dan berenang di air. Menyajikan tiga hal di atas sebagai rasa syukur supaya usaha lancar. Bisa diwakili dengan bebek atau ayam, daging babi, dan ikan. Sirip hiu bukanlah suatu keharusan sama sekali sebagai ucapan rasa syukur. Jadi nggak perlu sirip hiu,” pungkas dia. Artikel yang diterbitkan oleh Sirip ikan hiu, yg mengakibatkan ikan hiu terancam punah Saya suka sm jawabannya, terimakasih ya... silahkan, siap siap menjadi tahanan kalo yg dipake sirip hiu, ok. melanggar UU perlindungan hewan, perburuan liar, dan sebagainya bisa. disate, di apain gitu... apakah sirip ikan hiu dapat diolah menjadi makanan? krna hampir punah ikan hiu atau sirip hiu. Hiu, dikenal sebagai ikan ganas penghuni lautan yang berada di puncak rantai makanan. Namun keganasan ikan hiu ternyata masih kalah dengan keganasan kita, manusia. Nelayan sering memburu ikan besar ini untuk diambil siripnya, karena sirip ikan hiu memiliki harga yang mahal di pasaran. Negara Asia seperti Tiongkok dan Taiwan merupakan konsumen hiu terbesar hiu umumnya diolah menjadi sup yang disajikan dalam acara-acara khusus seperti pernikahan dan tahun baru. Restoran-restoran mahal di negara tersebut juga berlomba-lomba menyediakan berbagai macam menu olahan dari sirip ikan hiu yang lezat. Sup sirip hiu menjadi makanan mewah dan berkelas dan tentu saja memiliki harga yang sangat apa penyebab orang Tiongkok sangat menyukai sup sirip hiu ini? Ternyata masyarakat Tiongkok mempercayai bahwa mengkonsumsi ikan hiu sangat bermanfaat dalam peremajaan kulit, peningkatan nafsu makan, pembentukan energi, kesehatan ginjal, paru-paru, tulang dan beberapa bagian tubuh lainnya Khasiat sirip hiu telah tertulis dalam buku-buku kesehatan kuno Tiongkok sehingga masyarakatnya sangat gemar terrbaru telah berhasil membuktikan khasiat sirip tersebut. Peneliti dari Maryland Medical Center telah membuktikan bahwa sirip hiu dapat memicu pembentukan tulang rawan sehingga bermanfaat dalam penyakit-penyakit kelainan tulang rawan. Selain itu peneliti dari American Cancer Society sedang mengembangkan obat kanker yang berasal dari sirip khasiatnya yang sangat baik bagi tubuh dan memiliki rasa yang lezat, serta jumlahnya yang tidak melimpah menjadikan harga sirip hiu di pasaran sangat mahal. Harga sirip basah berkisar antara Rp. 500 ribu hingga Rp. juta per kilonya. Untuk sirip kering dapat dihargai dua kali lipat dari harga basah. Seekor hiu bisa menghasilkan 1 hingga 2 kg sirip, bahkan bisa lebih tergantung ukuran harganya yang mahal, perburuan sirip hiu marak terjadi dimana-mana, bahkan di Indonesia. Nelayan besar biasanya akan menagkap hiu, memotong siripnya dan membuang dagingnya ke laut karena daging hiu berharga murah. Hal inilah yang menyebabkan populasi hiu terus menurun dan beberapa bahkan terancam punah.

sirip hewan yang dapat diolah menjadi makanan mahal adalah